Rabu, 16 Juli 2008

Belajar Mencintai


Saat ini makna "kasih" telah menjadi begitu sulit untuk dipahami karena
pemahaman kita terhadap kata itu terbatas pada kata-kata "kasih" atau
"cinta", yang sebenarnya mempunyai cakupan makna yang sangat luas.
Contohnya, bila saya berkata, "Saya mengasihi isteri saya, saya mengasihi
anjing saya," jelas saya sedang tidak membicarakan tingkatan dan makna kasih
sama.
Pada masa Perjanjian Baru, ada empat kata dalam bahasa Yunani yang dipakai
untuk menerangkan tentang "kasih" atau "cinta" ini.

Eros - merupakan acuan dari banyak penggambaran tentang kasih. Eros berarti
gairah secara seksual (birahi), baik kenikmatan maupun pemuasannya. Asal
kata ini adalah dari dewa mitologi Yunani, Eros, yang adalah dewa cinta.
Kata ini adalah satu-satunya makna kasih yang terbatas pada hubungan lelaki
dan perempuan dalam suatu ikatan pernikahan.

Storge - Storge adalah ikatan alami antara ibu dan anak, ayah, anak-anak,
dan kerabat. William Barclay menyebutkan, "kita tidak bisa tidak mengasihi
anak-anak dan kerabat kita; darah lebih kental daripada air" (N.T. Words,
1974).

Phileo - Kasih phileo adalah kasih yang terpancar dalam perhatian. Memang
indah untuk bersama-sama dengan seseorang, sesuatu kehangatan yang datang
dan pergi yang lahir dari kebersamaan. Allah tidak pernah memerintahkan
kasih phileo karena kasih jenis ini semata-mata berdasarkan atas perasaan.
Allah sendiri tidak mengasihi dunia secara phileo tetapi bekerja dalam kita
dengan kasih agape. Saya tidak bisa memberikan kehangatan kepada seorang
musuh tetapi saya bisa memberikan kasih agape kepada mereka.

Agape - Kasih agape adalah kasihnya Allah. Kasih agape bekerja untuk
memberikan kebaikan bagi orang lain tanpa memperdulikan apa yang
dirasakannya sendiri. Kasih agape tidak bisa diterjemahkan sebagai suatu
perasaan atau perhatian. Tuhan menunjukkan kasih ini kita ia memikul salib
dan mati bagi Anda dan saya tanpa memperdulikan apa yang Ia sendiri rasakan
saat itu. Tuhan berusaha bagi kebaikan Anda dan saya, tanpa memperdulikan
perasaan-perasaan-Nya sendiri. "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya
orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi
seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Kita bisa mengasihi musuh-musuh kita dengan kasih agape, tanpa memperdulikan
perasaan kita terhadap mereka. Jika mereka lapar, kita bisa memberi mereka
makan; jika mereka haus, kita bisa memberi mereka minum. Kita bisa memilih
untuk berusaha bagi kebaikan orang lain tanpa memperdulikan perasaan kita
sendiri.
Tuhan adalah ungkapan kasih yang terbesar yang pernah datang ke dunia, namun
tidak pernah tercatat bahwa Tuhan pernah mengakatan, "Aku mengasihi kamu!"
Mengapa? Karena 95 persen dari kasih secara keseluruhan bukanlah kata-kata.
Tuhan tidak mengasihi dengan kata-kata saja tetapi dengan perbuatan dan
kebenaran. Bila perbuatan Anda bertentangan dengan kata-kata Anda, apakah
yang bisa orang percayai, kata-kata atau perbuatan Anda? Perbuatan Anda,
tentunya. Sebuah kamus berjudul Vine Expository dalam halaman 21
menyebutkan, "Kasih hanya bisa dikenal dari perbuatan yang dihasilkannya."
Berikut ini adalah gambaran tentang kasih agape, yang juga disebut sebagai
kemurahan hati. Gambaran ini meringkas penyelidikan tentang kata-kata
tentang kasih dalam Bahasa Yunani dan Inggris berserta maknanya.

KASIH ITU SABAR. Dalam Kasih Allah ada tenggang rasa dan kemampuan untuk
tahan uji terhadap situasi yang kurang menguntungkan dan terhadap sikap
orang-orang yang kurang mengenakkan. Kasih Allah itu panjang sabar.

KASIH ITU MURAH HATI. Secara alami kasih Allah itu ramah, murah hati,
hangat, dan baik. Kasih Allah murah hati dan rela menolong, simpatik dan
memahami orang lain. Kasih Allah itu penuh perhatian, lemah lembut, tenggang
rasa, adil, dan bijaksana, dan hanya ingin mengusahakan kebaikan bagi orang
lain. Kasih Allah itu pemurah, menerima sesama, dan kebaikannya terpancar
dalam perbuatan.

KASIH ITU TIDAK CEMBURU. Kasih Allah tidak iri terhadap keuntungan orang
lain, dan tidak menginginkan kepunyaan sesama. Kasih Allah tidak cemburu dan
tidak menolak orang lain karena apa yang dimilikinya.

KASIH TIDAK MEMEGAHKAN DIRI. Kasih Allah tidak suka bermegah dan gila
hormat. Tidak angkuh dan tidak congkak.

KASIH TIDAK SOMBONG. Kasih Allah tidak tinggi hati dan penuh dengan
kesombongan.

KASIH TIDAK MELAKUKAN YANG TIDAK SOPAN. Kasih Allah tidak bertindak,
bereaksi, berfungsi, atau melakukan perbuatan yang tidak patut, tidak
terpuji, atau yang bertentangan dengan apa yang benar.

KASIH TIDAK MENCARI KEUNTUNGAN DIRI SENDIRI. Kasih Allah tidak menuntut bagi
dirinya sendiri.

KASIH TIDAK PEMARAH. Kasih Allah tidak mudah terpengaruh atau terpancing
untuk menjadi marah dan mendendam.

KASIH TIDAK MENYIMPAN KESALAHAN ORANG LAIN. Kasih Allah tidak menghakimi
atau merancangkan hal-hal yang menyebabkan atau mendatangkan malapetaka,
penderitaan, kesukaran, atau yang sejenisnya. Kasih Allah tidak merancangkan
kejahatan.

KASIH TIDAK BERSUKACITA KARENA KETIDAKADILAN. Kasih Allah bersukacita ketika
apa yang benar, ketulusan, kesetiaan, kejujuran, dan kebenaran dinyatakan.

KASIH MENUTUPI SEGALA SESUATU. Kasih Allah sanggup untuk bertahan dalam
tekanan dan kesukaran. Karena Allah adalah kasih, Ia mendukung dan menopan
Pribadi-Nya ketika segala sesuatu diletakkan atas diri-Nya. Kasih Allah
melindungi, menaungi, dan menjaga dari segala sesuatu yang mengancam
keselamatan sesamanya. Kasih Allah menahan diri, tenggang rasa, dan sabar
dalam segala keadaan.

KASIH PERCAYA SEGALA SESUATU. Kasih Allah mempercayai sesama, melihat
kebaikan dari semua orang (tanpa mengecam atau mencari-cari kesalahan).

KASIH MENGHARAPKAN SEGALA SESUATU. Kasih Allah tetap berharap, walaupun
keadaan tidak memungkinkan sekalipun, dengan kepercayaan dan pengharapan
akan penggenapan dari apa yang telah dijanjikan.

KASIH SABAR MENANGGUNG SEGALA SESUATU. Kasih Allah menyebabkan seseorang
dapat terus bertahan, sekalipun dalam kesukaran.

KASIH TIDAK BERKESUDAHAN. Kasih Allah tidak pernah gagal karena waktu atau
tidak berdaya. Kasih tidak pernah mengecewakan atau tidak bisa dipercaya.
Kasih Allah kekal dan tidak berkesudahan.
Apakah Anda hidup dalam kasih dan percaya akan kuasa Roh Kudus (Allah) untuk
menjadikan semua hal ini menjadi nyata?
Dosa adalah pelanggaran terhadap prinsip-prinsip kasih. Jadikanlah
senantiasa kasih sebagai tujuan tertinggi Anda dan garis akhir yang paling
ingin Anda raih.

0 komentar:

Posting Komentar