Jiwaku berkata padaku dan menasehatiku agar mencintai semua orang yang membenciku, berteman dengan mereka yang memfitnahku, bersabar thd orang yang menceritakan kesalahanku/aibku ke orang lain bukannya langsung menasehatiku.
Jiwaku berkata padaku dan mengungkapkan kepadaku bahwa cinta sejati itu tidak harus memiliki, cinta itu tidak hanya menghargai orang yang mencintai, tetapi juga orang yang dicintai.
Sejak itu bagiku cinta ibarat jaring laba-laba diantara dua bunga, dekat satu sama lain; menjadi lingkaran cahaya tanpa awal dan tanpa akhir, melingkari apa yang telah lahir dan memupuk selamanya untuk merengkuh yang akan hadir.
Jiwaku menasehatiku dan mengajariku agar melihat kecantikan yang ada dibalik bentuk dan warna.
Jiwaku memintaku untuk menatap semua yang buruk dengan tabah sampai nampaklah keelokannya.
Jiwaku menasehatiku dan menegurku agar menghargai waktu dengan mengatakan "ada hari kemarin dan ada hari esok".
Demi masa sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Dan saling nasehat menasehati dalam kebenaran Dan nasehat menasehati dalam kesabaran.
Jiwaku menasehatiku dan memintaku Agar tidak merasa mulia karena pujian Dan agar tidak disusahkan oleh ketakutan karena cacian. Sampai hari ini aku ragu akan harga pekerjaanku;
Tapi sekarang aku belajar:
Bahwa pohon berbunga di musim semi, dan berbuah di musim panas dan menggugurkan daun-daunnya di musim gugur untuk menjadi benar-benar telanjang di musim dingin? Tanpa merasa mulia dan tanpa ketakutan atau malu.
Jiwaku menasehatiku dan meyakinkanku Bahwa aku tak lebih tinggi ketimbang cebol ataupun tak lebih rendah dari Raksasa.
Sebelumnya aku melihat manusia ada dua:
Satu: Seorang yang lemah yang kucaci dan kukasihani
Dua : Seorang yang buta yang kuikuti, maupun yang kulawan dengan pemberontakan.
Tapi sekarang aku tahu bahwa aku bahkan dibentuk oleh tanah yang sama dari mana semua manusia diciptakan.
Jiwaku menasehatiku dan mengingatkanku:
Bahwa aku adalah debu dimata Allah
Bahwa aku adalah lemah dimataNYA
Bahwa aku miskin dibanding kerajaan NYA
Tiada aku boleh merasa besar kecuali oleh NYA
Kesombongan itu hanya milikNYA
Dan semua yang berlangsung adalah iradatNYA
Tapi pernahkan kita pernah sungguh-sungguh memikirkannya?
Fitnah yang terjadi mana-mana bagai ular-ular tukang sihir Fir'aun menyebar di kota dan didesa-desa? Tercerai kita olehnya Tanpa kita sadar, Tanpa kita kuasa Terbius kita oleh retorika tanpa makna mengkotak kita dalam kebodohan yang terencana
Jiwaku menasehatiku, Saudaraku, dan menerangiku.
Dan seringkali jiwamu menasehati dan menerangimu.
Karena engkau sama seperti diriku, dan tiada beda diantara kita
Kujaga apa yang kukatakan dalam diriku ini dalam kata-kata yang kudengar dalam heningku.
Dan engkau sahabatku jagalah apa yang ada dalam dirimu, dan engkau adalah penjaga yang sama baiknya seperti banyak kukatakan ini.
Wahai sahabatku semoga sisa hidupmu menjadi hidup yang penuh arti dan bermanfaat? dan pintu hatimu terbuka untuk menerima cahayaNYA.
15 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar