Cobalah berdiri di sebuah lembah yang hening. Lalu teriakkan satu patah kata sekuat-kuatnya. Terdengarlah suara gaung bergema-gema.
Pada mulanya begitu keras, lamat-lamat ia memelan dan lembah pun kembali hening. Pertanyaannya adalah, dari manakah teriakan anda bermula, dan kemanakah teriakan keras itu pergi?
Pada awalnya adalah keheningan. Suara anda datang dari keheningan. Lalu suara anda hilang tertelan dalam keheningan yang sama. Pada akhirnya yang tertinggal adalah keheningan.
Sejenak mari kita renungi, dari manakah datangnya hidup, dan kemanakah perginya hidup. Sesungguhnya hidup bukanlah sekedar gerak, bukanlah sekedar suara, bukan pula sekedar warna.
Bila hidup datang dari keheningan dan kembali dalam keheningan, maka keheningan itu semestinya adalah hidup yang jauh lebih besar. Sebagaimana kedalaman air danau yang tenang berbanding dengan riak-riak kecil di permukaan.
0 komentar:
Posting Komentar