Jumat, 18 Juli 2008

Kisah Keledai


Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur.
Sementara si petani, sang pemiliknya, memikirkan apa yang
harus dilakukannya.

Akhirnya, ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur
juga perlu ditimbun karena berbahaya. Jadi tidak berguna
menolong si keledai. Ia mengajak tetangganya untuk membantu-
nya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam
sumur.

Ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia
meronta-ronta. Tetapi kemudian, ia menjadi diam. Setelah
beberapa sekop tanah dituangkan ke dalam sumur, si petani
melihat ke dalam sumur dan tercengang melihatnya.

Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah
dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan.
Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa
punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu


Si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan
itu, namun si keledai juga terus menguncangkan badannya dan
kemudian melangkah naik. Si keledai akhirnya bisa meloncat
dari sumur dan kemudian melarikan diri.

Renungan :

Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepada kita,
segala macam tanah dan kotoran. Cara untuk keluar dari "sumur"
(kesedihan dan masalah) adalah dengan menguncangkan segala
tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran dan hati kita) dan
melangkah naik dari "sumur" dengan menggunakan hal-hal tersebut
sebagai pijakan.

Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk
melangkah. Kita dapat keluar dari "sumur" yang terdalam dengan
terus berjuang, jangan pernah menyerah. Guncangkanlah hal-hal
negatif yang menimpa dan melangkahlah naik.

0 komentar:

Posting Komentar