Jumat, 18 Juli 2008

Merajut Harapan


"udah 3 minggu ... ketemu doong"
"kalau hari sabtu gimana ?"
"OK"
"Aku pakai baju merah yaaaa"

adegan selanjutnya ...
yang terjadi bukanlah seperti yang diharapkan ...
tapi hanya kekecewaan belaka ...
mungkin laki laki tadi sedih ... karena wanita yang dalam bayangannya
tidaklah memiliki kecantikan yang dia impikan ...
atau apalah namanya ..

ah saya senyum sejenak dengan iklan ini ...
sesuatu yang sering menimpa diri kita ..

kita seringkali kecewa .. ketika kita memiliki sebuah harapan .. dan
menyandarkan harapan itu kepada seseorang .. atau kepada sesuatu
namun akhirnya kita tahu bahwa kemudian harapan itu tidak seperti yang kita
inginkan ...kenyataan tak semenarik yang kita bayangkan

saya punya kawan ...
begitu lama ia ingin ikut dalam sebuah pengajian ...
karena dia melihat kawan kawannya punya tingkah laku yang baik, dan sellau
hadir dalam majlis majlis pengajian ..
akhirnya kawan saya ini memiliki kesempatan untuk memiliki sel pengajian
sendiri .. dengan langkah penuh harap .. diayunkannya langkah nya ..
tapi sesampainya di sana .. dan mengikuti kajian itu .. dia kecewa ..
karena guru ngaji yang diharapkannya tak seperti bayangannya ...
dan dia memtuskan untuk tak datang lagi ke pengajian itu ...

atau ...
ketika kita menambatkan cinta dan harapak kita kepada seseorang ..
dan berharap agar dia yang kita impikan itu jadi pendamping hidup kita ..
maka kita mulai rajut merajut angan ...
dan puas dengan sandiwara yang kita buat dalam otak kita ...
sampai akhirnya drama itu harus berakhir ..
ketika kita tahu bahwa harapan itu tinggallah harap ...
orang yang kita cintai tak pernah mencintai kita ...

atau banyak lagi mungkin kisah lain ...

berapa banyak orang stress, orang bunuh diri, karena tak mendapatkan apa
yang diimpikannya ...dan ia merasa semuanya akhirnya sia sia belaka ...

semuanya karena tak terpenuhinya harapan ...
dan ironisnya ..
tak banyak yang tahu bagaimana mengobati nya .. dan menumbuhkan kembali
harapan harapan yang lain ...

bukankah dunia ini luas ... bukankah pertolongan Allah itu pasti ?
lalu kenapa harus mengikat diri dalam ikatan putus asa dan sedih karena
harapan yang tak jadi kenyataan ?

bukankah perahu tak akan pernah jauh dari pantai jika ia masih terikat
pada jangkarnya ?
dan bukankah kita yakin bahwa kita tak akan maju jika kita terkungkung
oleh masa lalu yang pahit itu ?

dan bukankah hidup memang rangkaian harap ?
jadi kenapa harus menyelesaikan hidup jika satu rangkaian harap jatuh
terurai ?
rangkai rajutlah harapan harapan baru anda...

dan percayalah ...
rajutan rajutan anda tak akan sia sia ...
jika anda mau terus merajutnya ....

0 komentar:

Posting Komentar